Teori Konspirasi Antara Ada Dan Tiada Kita Juga Harus Waspada. Teori konspirasi adalah keyakinan bahwa ada "kekuatan tertentu" yang menyusup dan menyembunyikan sesuatu dari pengetahuan publik melalui upaya rahasia, adakalanya melalui pengaruh atau pengendalian media massa atau melalui aksi-aksi diam yang tak terlihat lainnya. Istilah "teori konspirasi" pertama kali dipakai oleh CIA sebagai cara untuk menyebutkan teori yang tampaknya lebih menghibur daripada informatif dan serius.
Memang sebagian kecil teori konspirasi benar-benar terbukti sebagai sebuah kebenaran. Diantara contohnya adalah teori konspirasi bahwa Nixon benar-benar melakukan aksi penyadapan terhadap komite Demokrat selama pemilihan presiden di Amerika Serikat pada tahun 1972, atau adanya program pengintipan Massal oleh NSA yang diungkapkan oleh Edward Snowden. Meski begitu, lebih banyak contoh teori konspirasi yang tidak terbukti, atau jelas-jelas salah dan terus dibicarakan oleh orang-orang yang cenderung memegang keyakinan konspirasi berlebih.
Karakteristik Teori Konspirasi
Satu hal yang menandakan teori konspirasi adalah bahwa ia mengambil bentuk yang dapat mengandung banyak arti dan terbuka luas untuk interpretasi. Sejarah modern menggambarkan fenomena ini sebagai "post-truth" atau "post-fakta," yang menekankan bahwa kesimpulan seseorang bukan berdasarkan fakta mereka yang dapat diverifikasi, tetapi berdasarkan pemikiran mereka tentang apa yang terjadi, dan keyakinan mereka dalam isyarat apa yang mereka lihat.
Seringkali, keyakinan dalam konspirasi bersifat negatif. Misalnya, banyak teori tentang konspirasi yang mengarah pada percaya bahwa pemerintah atau lembaga tertentu dengan sengaja menyebarkan informasi yang salah.
Teori konspirasi sering kali mengambil bentuk yang tidak terorganisir dalam hal mengambil kesimpulan dalam masyarakat, namun pembuat teori ini merupakan kelompok terorganisir dengan baik tanpa kita tahu siapa pelakunya.
Hal ini dapat terlihat dalam bentuk yang sederhana namun sangat menyakitkan seperti pernyataan-pertanyaan seperti "Apa yang sebenarnya terjadi?" dan konten yang tak jelas pada media sosial. Beberapa contoh misalnya tragedi berdarah 30 september 1965, peristiwa mei 98, masalah politik dan pemilu, dan masih banyak lagi.
Mengapa Sebagian Orang Percaya Adanya Konspirasi?
Kadang-kadang, teori konspirasi hanya memaparkan bentuk yang cerdas, dan dalam beberapa kasus membangkitkan ketidakpercayaan terhadap otoritas dan pengaruh pemerintah. Sementara hal ini dapat dimaklumi, namun terlepas dari alasan mengapa dan bagaimana teori tersebut dilahirkan, "konten" dalam teori konspirasi sering kali negatif dan Meninggalkan Sangat Sedikit Ruang Bagi analisis pengumpulan fakta, terutama bagi mereka yang bermain-main dengan hal konspirasi.
Salah satu alasan paling umum mengapa orang percaya dalam konspirasi adalah bahwa mereka merasa ada kekuatan yang lebih besar daripada diri mereka yang sedang memainkan permainan dengan aturan yang dirahasiakan agar dapat mengambil keuntungan. Pengguna media sosial yang kerap membicarakan tentang konten konspirasi yang mereka persiapkan menekankan bahwa mereka ingin memperoleh pemahaman yang lebih besar mengenai situasi di sekitar mereka, sebelum orang lainnya melakukannya.
Orang-orang yang percaya dalam konspirasi sering kali merupakan orang-orang yang merasa terjebak dalam pikiran politik, masalah sosial, dan frustrasi. Ketidaknyamanan dalam hidup sehari-hari mereka memiliki kemampuan untuk mendorong mereka turun ke dalam dunia konspirasi, di mana membuat kesimpulan cepat dan mudah menjadi sangat penting. Namun, hal ini tidak selalu benar di setiap kasus.
Teori konspirasi pada dasarnya mengarah pada bukti yang kurang konkrit, atau bahkan salah. Maka, sangat penting bagi kita untuk bijak ketika kita melihat individu-individu yang bersikap konfrontatif terhadap situasi kehidupan sehari-hari kita dan "memilih" untuk percaya dalam adanya "kekuatan tertentu" di luar sana.
Agar dapat membedakan antara fakta dan spekulasi dapat menghemat waktu dan energi kita. Namun, pandangan ini bukanlah alasan untuk melihat ratusan teori konspirasi sebagai kiamat akhir melainkan sebagai sebuah pembelajaran untuk melihat alam semesta sebagaimana adanya. Jadi Teori Konsipirasi itu bisa benar, bisa juga tidak, yang penting kita tetap waspada

